Langsung ke konten utama

DEWI TARO

 

KEMENDES PDTT MEREALISASIKAN BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG PENGEMBANGAN OBJEK WISATA TAHUN ANGGARAN 2021 SENILAI RP.400.000.000,-

Nama Desa Taro, di Kecamatan Tegallalang tidak asing lagi bagi masyarakat Bali, tamu domestik dan manca negara. Pertumbuhan yang pesat digerakkan oleh semangat Pemerintahan Desa dan didukung oleh SDM yang mumpuni, dukungan lembaga adat dan dukungan masyarakat luas sehingga perkembangan desa khususnya dibidang wisata budaya berkembang pesat. Potensi alam dan adat yang ada di wilayah tersebut merupakan warisan sejarah adi luhung yang perlu dijaga, dirawat dan dikembangkan dengan tanpa menghilangkan akar budaya dan potensi alamnya.

Desa Taro, di Kecamatan Tegalalang, merupakan salah satu Desa di kawasan perdesaan Wong Aga Maharsi Markandeya di Kabupaten Gianyar, yang fokus pengembangannya pada wisata budaya. Taro merupakan desa tua yang memiliki keunikan yang menjadi ciri khas budaya, dapat dilihat dari keberadaan tempat suci, tatanan hukum adat dan kepemimpinan, ritual/prosesi upacara, artefak dan struktur bangunan, serta seni pertunjukan.

Selain keindahan budaya, desa-desa tua ini memang memiliki keindahan alam yang luar biasa, pemandangan persawahan, yang bisa dilihat dari desa tua ini, karena memang berada diwilayah yang tinggi.

“Membangun Desa Taro menjadikan Kawasan Perdesaan Wong Aga Maharsi Markandeya sebagai model kawasan perdesaan wisata budaya dalam upaya merawat keberadaan dan keseimbangan Bali” guna mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan potensi desa, ekonomi desa, dan/atau pemecahan masalah kawasan perdesaan, serta pemberdayaan masyarakat desa, melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak pada kawasan yang ditetapkan.


Desa Wisata Taro menyajikan keasrian desa yang mempesona yang dipadukan dengan berbagai keunikan budaya setempat dan ditambah dengan keramahan penduduknya, merupakan modal utama untuk pengembangan Desa Wisata berbasis alam dan budaya. Berbagai prasana pendukung untuk memanjakan wisatawan ke Taro dibangun dan dikembangkan. Misalnya untuk sarana Akomodasi: Govinda, Jro Mangku Home Stay dan Fireflies Villas. Sarana adventure sudah terdapat: Yeh Pikat River Trekking, Spiritual Cycling, ATV Ride dan Paintball. Sedangkan untuk pecinta kuliner, juga terdapat Balinese Farm Cooking School. Sehingga pengalaman pengunjung saat datang di Taro betul-betul memperoleh pengalaman desa yang sangat menyenangkan. Begitu pula dengan spot-spot foto yang menyuguhkan keagungan alam sangat mudah sekali dijumpai untuk ditampilkan di media sosial.

 

Dengan berbagai potensi alam dan budaya tersebut Desa Taro mengikuti Lomba Desa Wisata tingkat Nasional pada tahun 2019. Penilalian langsung dilaksanakan oleh Kementerian Desa PDTT di Desa Taro, mendapatkan penjelasan langsung dari Pemerintah Desa, Pokdarwis, serta meninjau beberapa spot unggulan obyek wisata Desa Taro. Pembinaan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pariwisata dan Dinas PMD Kabupaten Gianyar, juga pembinaan dari Pemrintah Provinsi Bali.

Usaha dan kerja keras tersebut membuahkan hasil Desa Taro mendapat ranking 4 Desa Wisata terbaik se Indonesia. Selain diberikan piagam penghargaan Desa Taro mendapatkan Bantuan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan Objek Wisata tahun anggaran 2021 senilai Rp.400.000.000,- (Empat ratus juta rupiah) yang diperuntukkan membangun 2 unit home stay di Kawasan Wisata Lembu Putih. Setelah melalui proses verifikasi yang cukup panjang maka Bantuan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan Obyek Wisata bisa direalisasikan dan diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), selanjutnya pada tanggal 30 September 2021 dana cair tahap I 70 %. Kegiatan pembangunan home stay mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Saat ini pembangunan 2 home stay tersebut dalam proses konstruksi dan diharapkan akan selesai paling lambat akhir bulan Desember 2021.

Pengelolaan Desa Wisata dilaksanakan oleh unit usaha Bumdesa didukung oleh Pokdarwis yang secara aktif terus mengembangkan berbagai potensi yang ada di Desa Taro.

Disamping menjadi pemenang dalam lomba desa wisata yang diadakan oleh Kementerian Desa PDTT, Desa Taro juga mengikuti lomba Desa Wisata BCA Award, lomba foto dan video Desa Wisata. Yang spesial juga dalam pengelolaan Desa Wisata bersinergi dengan Desa Adat yang ada di Desa Taro. Pada Lomba BCA Award ini Desa Taro sebagai pemenang I dan memperolah Dana Rp.200.000.000,- yang dipakai untuk mengolah silase dan residu.

Dalam lomba Tri Sakti Bung Karno, Desa Taro juga meraih juara I tentang pengelolaan sampah dengan melibatkan kader-kader kebersihan. Dengan pengelolaan lingkungan bersih, apalagi sebagai desa wisata maka Desa Taro juga ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Bali sebagai Desa Inovasi.

Disamping berbagai perlombaan yang diikuti, Desa Taro juga ditunjuk mengikuti Asian Productivity Organisation (APO).

Tentu saja berbagai prestasi dan inovasi yang dilakukan Desa dibawah kepemimpinan bapak Wayan Warka sebagai Perbekel dengan didukung oleh berbagai elemen masyarakat dinas dan Adat sangat menentukan keberhasilan Pemerintah Desa mewujudkan visi dan misi Desa. 

Penulis : I Gst Ngurah Widyartha ( TAPM Kab Gianyar )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANDUAN APLIKASI eHDW & DASHBOARD KABUPATEN

PANDUAN APLIKASI eHDW  https://drive.google.com/file/d/1V4XtD3sdL3GwLHIvCakj31zAAUShl4XV/view?usp=sharing  PANDUAN DASHBOARD KABUPATEN  https://drive.google.com/file/d/1rQJUzFV8bZCz_3PkLa1LrWbADelPn5q7/view?usp=sharing Vidio 1 ( Instalasi Registrasi )   Vidio 2 ( Pengenalan eHDW )  Vidio 3 ( Memetakan Fasilitas Desa )     Vidio 4 (Pendataan Penerima Manfaat )  Vidio 5 ( Tugas saya )      Vido 6 ( Diagnostik  ) Vidio 7 ( Diagnostik menurut layanan )  Vidio 8 ( Diagnostik Dusun & Penerima Manfaat ) Vidio 9 ( Fitur Rembug )   Vidio 10 ( laporan triwulan ) Vidio 11 ( Laporan Tahunan ) Vidio 12 ( Media & Bantuan )

Kemendes Siapkan 90 Ribu Hektar Lahan untuk Ketahanan Pangan Pasca Covid-19

JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sedang menyiapkan lahan untuk intensifikasi atau pembudidayaan tanaman yang akan menopang ketahanan pangan nasional pasca pandemi Covid-19. Menteri Desa Abdul Halim Iskandar atau yang biasa disapa Gus Menteri itu menjelaskan, ketersediaan pangan nasional sangat terbatas karena beberapa bulan terakhir produksi sedikit terganggu dengan adanya pandemi Covid-19. "Kita terus melakukan penyiapan lahan transmigrasi untuk ketahanan pangan," ungkap Gus Menteri di Jakarta, Selasa (07/07/2020). Mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur itu melanjutkan, setidaknya ada sekitar 90 ribu hektar lahan milik masyarakat transmigrasi yang sudah siap untuk digarap, lahan tersebut berada di Kalimantan Utara dan Kecamatan Dadahub. "Di sana diupayakan proses intensifikasi tanaman pangan, dengan harapan menjadi salah satu upaya ketahanan pangan nasional kita," imbuhnya. Tidak hanya itu, Kemendes PDTT juga akan ...