Sabtu, 13 September 2025
Kamis, 11 September 2025
Media Informasi Desa, Kunci Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Berdasarkan pendataan media informasi desa oleh TPP ( Kamis, 11 September 2025 ), Papan pengumuman, baliho, dan spanduk masih menjadi media konvensional yang sangat dominan, digunakan oleh 100% desa. Media ini dianggap efektif untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama warga lanjut usia atau mereka yang belum akrab dengan media digital. Keberadaan media fisik ini memastikan informasi penting tetap tersebar luas secara merata.
Selain media konvensional, transformasi digital desa juga menunjukkan
kemajuan signifikan. Sebanyak 89% desa telah memanfaatkan website desa sebagai
sarana utama keterbukaan informasi dan penyebarluasan dokumen penting. Mulai
dari perencanaan pembangunan hingga laporan realisasi keuangan, website menjadi
jendela transparansi dan alat kontrol publik yang mendorong pemerintahan desa
lebih akuntabel.
Media sosial juga memainkan peran krusial. Facebook digunakan oleh 92% desa
sebagai media komunikasi dua arah antara pemerintah desa dan masyarakat.
Melalui platform ini, warga dapat mengikuti perkembangan kegiatan desa secara
langsung serta memberikan tanggapan dan masukan. Grup WhatsApp dimanfaatkan
oleh 64% desa untuk koordinasi internal maupun penyampaian informasi langsung
kepada kelompok sasaran. Menariknya, Instagram mulai digunakan oleh 60% desa
untuk pesan edukatif, promosi kegiatan, dan potensi desa dalam format video
singkat yang menarik, terutama bagi kalangan muda.
Meskipun demikian, pemanfaatan media sosial seperti TikTok dan X (sebelumnya
Twitter) masih tergolong rendah, masing-masing 25% dan 16%. Kedua platform ini
memiliki potensi besar untuk dikembangkan guna menyasar audiens yang lebih
luas, khususnya dalam mempromosikan program dan produk unggulan desa ke luar
daerah.
Identifikasi ini memberikan gambaran jelas sejauh mana desa memanfaatkan
media informasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan
pemberdayaan masyarakat. Hasil pendataan ini akan menjadi dasar untuk mendorong
peningkatan kapasitas pengelolaan media informasi desa. Dengan demikian,
penyebaran informasi diharapkan dapat lebih efektif, partisipatif, dan
inklusif. Melalui optimalisasi media informasi desa, diharapkan desa-desa mampu
memperkuat keterlibatan warga dalam pembangunan, mempercepat transformasi
digital, dan menjamin keterbukaan informasi publik yang berkelanjutan.
Penulis
I Made Adi Parmadi
Rabu, 03 September 2025
Senin, 21 Juli 2025
6 Desa di Bali Ikuti Peluncuran Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih oleh Presiden RI via Zoom
Sebanyak enam desa di Provinsi Bali ditetapkan sebagai
mockup atau desa percontohan dalam peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi
Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo
Subianto. Acara peluncuran nasional ini
diselenggarakan secara serentak melalui tatap muka dan Zoom Meeting dan diikuti juga oleh ribuan Tenaga Pendamping Profesioanal (
TPP ) dari seluruh Indonesia.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang
hari ini, Senin 21 Juli 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik
Indonesia meluncurkan kelembagaan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,
terima kasih," ujar Prabowo
Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah
Putih menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat,
sebuah inisiatif besar yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik
Indonesia
“koperasi bisa memperkuat ekonomi, koperasi seperti lidi.
Satu lidi menurutnya memang tidak berarti, namun jika ratusan lidi dijadikan
satu maka akan menguatkan perekonomian” ujar
Presiden dalam sambutannya
Peluncuran ini disambut antusias oleh para kepala desa dan
pengurus koperasi dari enam desa percontohan di Bali. Mereka mengikuti acara
dari masing-masing lokasi yang telah dipersiapkan secara khusus, lengkap dengan
layar proyektor untuk menyimak arahan langsung Presiden.
Diakhir peluncuran
koperasi desa kelurahan merah putih dilanjutkan
dengan berdialog dengan beberapa provinsi melalui daring dan dilanjutkan
dengan dengan peninjauan secara langsung
koperasi desa merah putih Bentangan
Wonosari Klaten Jawa Tengah.
Penulis
Adi Parmadi
Senin, 18 Oktober 2021
DEWI TARO
KEMENDES
PDTT MEREALISASIKAN BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG
PENGEMBANGAN OBJEK WISATA TAHUN ANGGARAN 2021 SENILAI RP.400.000.000,-
Nama Desa Taro, di Kecamatan Tegallalang tidak asing lagi bagi masyarakat Bali, tamu domestik dan manca negara. Pertumbuhan yang pesat digerakkan oleh semangat Pemerintahan Desa dan didukung oleh SDM yang mumpuni, dukungan lembaga adat dan dukungan masyarakat luas sehingga perkembangan desa khususnya dibidang wisata budaya berkembang pesat. Potensi alam dan adat yang ada di wilayah tersebut merupakan warisan sejarah adi luhung yang perlu dijaga, dirawat dan dikembangkan dengan tanpa menghilangkan akar budaya dan potensi alamnya.
Desa Taro, di Kecamatan Tegalalang,
merupakan salah satu Desa di kawasan perdesaan Wong Aga Maharsi Markandeya di
Kabupaten Gianyar, yang fokus pengembangannya pada wisata budaya. Taro
merupakan desa tua yang memiliki keunikan yang menjadi ciri khas budaya, dapat
dilihat dari keberadaan tempat suci, tatanan hukum adat dan kepemimpinan, ritual/prosesi
upacara, artefak dan struktur bangunan, serta seni pertunjukan.
Selain keindahan budaya, desa-desa
tua ini memang memiliki keindahan alam yang luar biasa, pemandangan persawahan,
yang bisa dilihat dari desa tua ini, karena memang berada diwilayah yang
tinggi.
“Membangun
Desa Taro menjadikan Kawasan Perdesaan Wong Aga Maharsi Markandeya sebagai
model kawasan perdesaan wisata budaya dalam upaya merawat keberadaan dan
keseimbangan Bali” guna mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan,
pengembangan potensi desa, ekonomi desa, dan/atau pemecahan masalah kawasan
perdesaan, serta pemberdayaan masyarakat desa, melalui pendekatan partisipatif
dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para
pihak pada kawasan yang ditetapkan.
Desa Wisata Taro menyajikan keasrian desa yang mempesona yang dipadukan dengan berbagai keunikan budaya setempat dan ditambah dengan keramahan penduduknya, merupakan modal utama untuk pengembangan Desa Wisata berbasis alam dan budaya. Berbagai prasana pendukung untuk memanjakan wisatawan ke Taro dibangun dan dikembangkan. Misalnya untuk sarana Akomodasi: Govinda, Jro Mangku Home Stay dan Fireflies Villas. Sarana adventure sudah terdapat: Yeh Pikat River Trekking, Spiritual Cycling, ATV Ride dan Paintball. Sedangkan untuk pecinta kuliner, juga terdapat Balinese Farm Cooking School. Sehingga pengalaman pengunjung saat datang di Taro betul-betul memperoleh pengalaman desa yang sangat menyenangkan. Begitu pula dengan spot-spot foto yang menyuguhkan keagungan alam sangat mudah sekali dijumpai untuk ditampilkan di media sosial.
Dengan
berbagai potensi alam dan budaya tersebut Desa Taro mengikuti Lomba Desa Wisata
tingkat Nasional pada tahun 2019. Penilalian langsung dilaksanakan oleh
Kementerian Desa PDTT di Desa Taro, mendapatkan penjelasan langsung dari
Pemerintah Desa, Pokdarwis, serta meninjau beberapa spot unggulan obyek wisata
Desa Taro. Pembinaan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pariwisata
dan Dinas PMD Kabupaten Gianyar, juga pembinaan dari Pemrintah Provinsi Bali.
Usaha
dan kerja keras tersebut membuahkan hasil Desa Taro mendapat ranking 4 Desa
Wisata terbaik se Indonesia. Selain diberikan piagam penghargaan Desa Taro
mendapatkan Bantuan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan
Objek Wisata tahun anggaran 2021 senilai Rp.400.000.000,- (Empat ratus juta
rupiah) yang diperuntukkan membangun 2 unit home stay di Kawasan Wisata Lembu
Putih. Setelah melalui proses verifikasi yang cukup panjang maka Bantuan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan Obyek Wisata bisa
direalisasikan dan diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS),
selanjutnya pada tanggal 30 September 2021 dana cair tahap I 70 %. Kegiatan
pembangunan home stay mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Saat ini
pembangunan 2 home stay tersebut dalam proses konstruksi dan diharapkan akan
selesai paling lambat akhir bulan Desember 2021.
Pengelolaan
Desa Wisata dilaksanakan oleh unit usaha Bumdesa didukung oleh Pokdarwis yang
secara aktif terus mengembangkan berbagai potensi yang ada di Desa Taro.
Disamping
menjadi pemenang dalam lomba desa wisata yang diadakan oleh Kementerian Desa PDTT,
Desa Taro juga mengikuti lomba Desa Wisata BCA Award, lomba foto dan video Desa
Wisata. Yang spesial juga dalam pengelolaan Desa Wisata bersinergi dengan Desa
Adat yang ada di Desa Taro. Pada Lomba BCA Award ini Desa Taro sebagai pemenang
I dan memperolah Dana Rp.200.000.000,- yang dipakai untuk mengolah silase dan
residu.
Dalam
lomba Tri Sakti Bung Karno, Desa Taro juga meraih juara I tentang pengelolaan
sampah dengan melibatkan kader-kader kebersihan. Dengan pengelolaan lingkungan
bersih, apalagi sebagai desa wisata maka Desa Taro juga ditunjuk oleh
Pemerintah Provinsi Bali sebagai Desa Inovasi.
Disamping
berbagai perlombaan yang diikuti, Desa Taro juga ditunjuk mengikuti Asian
Productivity Organisation (APO).
Tentu
saja berbagai prestasi dan inovasi yang dilakukan Desa dibawah kepemimpinan
bapak Wayan Warka sebagai Perbekel dengan didukung oleh berbagai elemen
masyarakat dinas dan Adat sangat menentukan keberhasilan Pemerintah Desa
mewujudkan visi dan misi Desa.
Penulis : I Gst Ngurah Widyartha ( TAPM Kab Gianyar )
POSYANDU TEGALINGGAH CEGAH STUNTING
Desa Tegallinggah Kecamatan Penebel adalah salah satu desa yang berada di Kabupaten Tabanan Propinsi Bali. Desa ini menjadi Desa lokasi Kunjungan kedua Tim Iney Kemendesa pada hari Rabu,13 Oktober 2021 setelah sehari sebelumnya dilakukan kunjungan di Desa Dauh Peken Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan. Kunjungan ini dalam rangka monitoring dan pemantauan pencegahan stunting .Setelah Tim Iney diterima Perbekel I Wayan Anom Diartha di kantor Desa Tegallinggah selanjutnya Tim Iney Kemendesa mengunjungi Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Banjar Dinas Tegallinggah Pondok Desa Tegallinggah didampingi oleh perbekel, Tim dari DPMD kab Tabanan,TAPM dan Pendamping Desa. Pelaksanaan kegiatan posyandu dilakukan dengan taat protokol kesehatan. Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Tegallinggah Ni Luh Wayan Sri Dewi Ramawati saat ditanya oleh ibu Anisa dari Tim Iney menyampaikan bahwa ada 2 balita kondisi stunting.KPM telah melakukan edukasi kepada orangtua Balita utk memperhatikan asupan gizinya.Penanggulangan Stunting dilakukan melalui intervensi Gizi Spesifik melalui Pemberian Makanan Tambahan pada ibu hamil,ibu hamil mengkonsumsi tablet penambah darah, memberikan imunisasi lengkap,pemberian ASI eksklusif,Pemberian ASI didampingi dg pemberian MPASI usia 6 sd 24 bulan. Di samping itu dilakukan intervensi Gizi Sensitif .Posyandu remaja telah digagas oleh desa namun di tahun ini edukasi kepada remaja terkait edukasi kesehatan dan reproduksi serta gizi kepada remaja belum bisa dilakukan karena pandemi,desa masih fokus dengan urusan Vaksin.Rencananya di th 2022 akan dilaksanakan. Pemerintah Desa Tegallinggah sangat mendukung pencegahan dan penanganan stunting .Terbukti dari dukungan anggaran melalui Dana Desa untuk kegiatan2 pencegahan dan penanganan stunting telah dilakukan.Cegah stunting itu penting
TIM INEY KEMENDES KUNJUNGAN PROGRAM STUNTING KAB TABANAN
Penulis : Ni Made Wiraseni ( TAPM Kab Tabanan )
CHANNEL YOUTUBE TPP PROV BALI
https://www.youtube.com/@tpppbali2301 https://www.youtube.com/@tpppbali2301/playlists

-
PANDUAN APLIKASI eHDW https://drive.google.com/file/d/1V4XtD3sdL3GwLHIvCakj31zAAUShl4XV/view?usp=sharing PANDUAN DASHBOARD ...
-
Peran media informasi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa semakin terlihat nyata di Bali. Pendamping desa telah mengidentifik...
-
Sebagai salah satu komitmen utk mempercepat penurunan stunting,pemerintah telah menerbitkan Perpres no 72 th 2021 tentang percepatan penuru...