Selamat datang di Situs TPP Prov Bali, semoga bermanfaat dan terimakasih telah berkunjung.

Kamis, 11 September 2025

Media Informasi Desa, Kunci Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Peran media informasi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa semakin terlihat nyata di Bali. Pendamping desa telah mengidentifikasi berbagai jenis media yang digunakan desa-desa di Pulau Dewata untuk menyampaikan program dan kebijakan kepada warganya. Hasil pendataan menunjukkan pola pemanfaatan media yang beragam, mencerminkan upaya desa dalam mencapai keterbukaan informasi dan partisipasi aktif masyarakat.


Berdasarkan pendataan media informasi desa oleh TPP ( Kamis, 11 September 2025 ), Papan pengumuman, baliho, dan spanduk masih menjadi media konvensional yang sangat dominan, digunakan oleh 100% desa. Media ini dianggap efektif untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama warga lanjut usia atau mereka yang belum akrab dengan media digital. Keberadaan media fisik ini memastikan informasi penting tetap tersebar luas secara merata.

Selain media konvensional, transformasi digital desa juga menunjukkan kemajuan signifikan. Sebanyak 89% desa telah memanfaatkan website desa sebagai sarana utama keterbukaan informasi dan penyebarluasan dokumen penting. Mulai dari perencanaan pembangunan hingga laporan realisasi keuangan, website menjadi jendela transparansi dan alat kontrol publik yang mendorong pemerintahan desa lebih akuntabel.

Media sosial juga memainkan peran krusial. Facebook digunakan oleh 92% desa sebagai media komunikasi dua arah antara pemerintah desa dan masyarakat. Melalui platform ini, warga dapat mengikuti perkembangan kegiatan desa secara langsung serta memberikan tanggapan dan masukan. Grup WhatsApp dimanfaatkan oleh 64% desa untuk koordinasi internal maupun penyampaian informasi langsung kepada kelompok sasaran. Menariknya, Instagram mulai digunakan oleh 60% desa untuk pesan edukatif, promosi kegiatan, dan potensi desa dalam format video singkat yang menarik, terutama bagi kalangan muda.

Meskipun demikian, pemanfaatan media sosial seperti TikTok dan X (sebelumnya Twitter) masih tergolong rendah, masing-masing 25% dan 16%. Kedua platform ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan guna menyasar audiens yang lebih luas, khususnya dalam mempromosikan program dan produk unggulan desa ke luar daerah.

Identifikasi ini memberikan gambaran jelas sejauh mana desa memanfaatkan media informasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Hasil pendataan ini akan menjadi dasar untuk mendorong peningkatan kapasitas pengelolaan media informasi desa. Dengan demikian, penyebaran informasi diharapkan dapat lebih efektif, partisipatif, dan inklusif. Melalui optimalisasi media informasi desa, diharapkan desa-desa mampu memperkuat keterlibatan warga dalam pembangunan, mempercepat transformasi digital, dan menjamin keterbukaan informasi publik yang berkelanjutan.


Penulis

I Made Adi Parmadi

Senin, 21 Juli 2025

6 Desa di Bali Ikuti Peluncuran Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih oleh Presiden RI via Zoom

 

Sebanyak enam desa di Provinsi Bali ditetapkan sebagai mockup atau desa percontohan dalam peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto.  Acara peluncuran nasional ini diselenggarakan secara serentak melalui tatap muka dan  Zoom Meeting dan diikuti juga  oleh ribuan Tenaga Pendamping Profesioanal ( TPP ) dari seluruh Indonesia.

 Enam desa di Bali yang menjadi bagian dari peluncuran nasional tersebut adalah  Desa Nusasari  Kabupaten Jembrana, Desa Gadungan Kabupaten Tabanan,  Desa Kutuh Kabupaten Badung, Desa Tegal Harum Kota Denpasar,  Desa Bongkasa Pertiwi Kabupaten Badung dan Desa Ulian Kabupaten Bangli

 Peresmian  digelar di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (21/7/2025). Prabowo meluncurkan secara simbolis dengan memencet tombol usai menyampaikan pidato.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini, Senin 21 Juli 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia meluncurkan kelembagaan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, terima kasih," ujar Prabowo

Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, sebuah inisiatif besar yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia

“koperasi bisa memperkuat ekonomi, koperasi seperti lidi. Satu lidi menurutnya memang tidak berarti, namun jika ratusan lidi dijadikan satu maka akan menguatkan perekonomian”  ujar Presiden dalam sambutannya

Peluncuran ini disambut antusias oleh para kepala desa dan pengurus koperasi dari enam desa percontohan di Bali. Mereka mengikuti acara dari masing-masing lokasi yang telah dipersiapkan secara khusus, lengkap dengan layar proyektor untuk menyimak arahan langsung Presiden.

Diakhir  peluncuran koperasi desa kelurahan merah putih dilanjutkan  dengan berdialog dengan beberapa provinsi melalui daring dan dilanjutkan dengan  dengan peninjauan secara langsung koperasi desa merah putih  Bentangan Wonosari Klaten Jawa Tengah.


Penulis 

Adi Parmadi

Senin, 18 Oktober 2021

DEWI TARO

 

KEMENDES PDTT MEREALISASIKAN BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG PENGEMBANGAN OBJEK WISATA TAHUN ANGGARAN 2021 SENILAI RP.400.000.000,-

Nama Desa Taro, di Kecamatan Tegallalang tidak asing lagi bagi masyarakat Bali, tamu domestik dan manca negara. Pertumbuhan yang pesat digerakkan oleh semangat Pemerintahan Desa dan didukung oleh SDM yang mumpuni, dukungan lembaga adat dan dukungan masyarakat luas sehingga perkembangan desa khususnya dibidang wisata budaya berkembang pesat. Potensi alam dan adat yang ada di wilayah tersebut merupakan warisan sejarah adi luhung yang perlu dijaga, dirawat dan dikembangkan dengan tanpa menghilangkan akar budaya dan potensi alamnya.

Desa Taro, di Kecamatan Tegalalang, merupakan salah satu Desa di kawasan perdesaan Wong Aga Maharsi Markandeya di Kabupaten Gianyar, yang fokus pengembangannya pada wisata budaya. Taro merupakan desa tua yang memiliki keunikan yang menjadi ciri khas budaya, dapat dilihat dari keberadaan tempat suci, tatanan hukum adat dan kepemimpinan, ritual/prosesi upacara, artefak dan struktur bangunan, serta seni pertunjukan.

Selain keindahan budaya, desa-desa tua ini memang memiliki keindahan alam yang luar biasa, pemandangan persawahan, yang bisa dilihat dari desa tua ini, karena memang berada diwilayah yang tinggi.

“Membangun Desa Taro menjadikan Kawasan Perdesaan Wong Aga Maharsi Markandeya sebagai model kawasan perdesaan wisata budaya dalam upaya merawat keberadaan dan keseimbangan Bali” guna mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan potensi desa, ekonomi desa, dan/atau pemecahan masalah kawasan perdesaan, serta pemberdayaan masyarakat desa, melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak pada kawasan yang ditetapkan.


Desa Wisata Taro menyajikan keasrian desa yang mempesona yang dipadukan dengan berbagai keunikan budaya setempat dan ditambah dengan keramahan penduduknya, merupakan modal utama untuk pengembangan Desa Wisata berbasis alam dan budaya. Berbagai prasana pendukung untuk memanjakan wisatawan ke Taro dibangun dan dikembangkan. Misalnya untuk sarana Akomodasi: Govinda, Jro Mangku Home Stay dan Fireflies Villas. Sarana adventure sudah terdapat: Yeh Pikat River Trekking, Spiritual Cycling, ATV Ride dan Paintball. Sedangkan untuk pecinta kuliner, juga terdapat Balinese Farm Cooking School. Sehingga pengalaman pengunjung saat datang di Taro betul-betul memperoleh pengalaman desa yang sangat menyenangkan. Begitu pula dengan spot-spot foto yang menyuguhkan keagungan alam sangat mudah sekali dijumpai untuk ditampilkan di media sosial.

 

Dengan berbagai potensi alam dan budaya tersebut Desa Taro mengikuti Lomba Desa Wisata tingkat Nasional pada tahun 2019. Penilalian langsung dilaksanakan oleh Kementerian Desa PDTT di Desa Taro, mendapatkan penjelasan langsung dari Pemerintah Desa, Pokdarwis, serta meninjau beberapa spot unggulan obyek wisata Desa Taro. Pembinaan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pariwisata dan Dinas PMD Kabupaten Gianyar, juga pembinaan dari Pemrintah Provinsi Bali.

Usaha dan kerja keras tersebut membuahkan hasil Desa Taro mendapat ranking 4 Desa Wisata terbaik se Indonesia. Selain diberikan piagam penghargaan Desa Taro mendapatkan Bantuan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan Objek Wisata tahun anggaran 2021 senilai Rp.400.000.000,- (Empat ratus juta rupiah) yang diperuntukkan membangun 2 unit home stay di Kawasan Wisata Lembu Putih. Setelah melalui proses verifikasi yang cukup panjang maka Bantuan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan Obyek Wisata bisa direalisasikan dan diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), selanjutnya pada tanggal 30 September 2021 dana cair tahap I 70 %. Kegiatan pembangunan home stay mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Saat ini pembangunan 2 home stay tersebut dalam proses konstruksi dan diharapkan akan selesai paling lambat akhir bulan Desember 2021.

Pengelolaan Desa Wisata dilaksanakan oleh unit usaha Bumdesa didukung oleh Pokdarwis yang secara aktif terus mengembangkan berbagai potensi yang ada di Desa Taro.

Disamping menjadi pemenang dalam lomba desa wisata yang diadakan oleh Kementerian Desa PDTT, Desa Taro juga mengikuti lomba Desa Wisata BCA Award, lomba foto dan video Desa Wisata. Yang spesial juga dalam pengelolaan Desa Wisata bersinergi dengan Desa Adat yang ada di Desa Taro. Pada Lomba BCA Award ini Desa Taro sebagai pemenang I dan memperolah Dana Rp.200.000.000,- yang dipakai untuk mengolah silase dan residu.

Dalam lomba Tri Sakti Bung Karno, Desa Taro juga meraih juara I tentang pengelolaan sampah dengan melibatkan kader-kader kebersihan. Dengan pengelolaan lingkungan bersih, apalagi sebagai desa wisata maka Desa Taro juga ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Bali sebagai Desa Inovasi.

Disamping berbagai perlombaan yang diikuti, Desa Taro juga ditunjuk mengikuti Asian Productivity Organisation (APO).

Tentu saja berbagai prestasi dan inovasi yang dilakukan Desa dibawah kepemimpinan bapak Wayan Warka sebagai Perbekel dengan didukung oleh berbagai elemen masyarakat dinas dan Adat sangat menentukan keberhasilan Pemerintah Desa mewujudkan visi dan misi Desa. 

Penulis : I Gst Ngurah Widyartha ( TAPM Kab Gianyar )

POSYANDU TEGALINGGAH CEGAH STUNTING

  

Desa Tegallinggah Kecamatan Penebel adalah salah satu desa yang berada di Kabupaten Tabanan Propinsi Bali. Desa ini menjadi Desa lokasi Kunjungan kedua Tim Iney Kemendesa pada hari Rabu,13 Oktober 2021 setelah sehari sebelumnya dilakukan kunjungan di Desa Dauh Peken Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan. Kunjungan ini dalam rangka monitoring dan pemantauan pencegahan stunting .Setelah Tim Iney  diterima Perbekel  I Wayan Anom Diartha di kantor Desa Tegallinggah  selanjutnya Tim Iney Kemendesa mengunjungi Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Banjar Dinas Tegallinggah Pondok Desa Tegallinggah didampingi oleh perbekel, Tim dari DPMD kab Tabanan,TAPM dan Pendamping Desa. Pelaksanaan kegiatan posyandu dilakukan dengan taat protokol kesehatan.  Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Tegallinggah Ni Luh Wayan Sri Dewi Ramawati saat ditanya oleh ibu Anisa dari Tim Iney  menyampaikan bahwa ada 2 balita  kondisi stunting.KPM telah melakukan edukasi kepada orangtua Balita utk memperhatikan asupan gizinya.Penanggulangan Stunting dilakukan melalui intervensi Gizi Spesifik melalui Pemberian Makanan Tambahan  pada ibu hamil,ibu hamil mengkonsumsi tablet penambah darah, memberikan imunisasi lengkap,pemberian ASI eksklusif,Pemberian ASI didampingi dg pemberian MPASI usia 6 sd 24 bulan. Di samping itu dilakukan intervensi Gizi Sensitif .Posyandu remaja telah digagas oleh desa namun di tahun ini edukasi kepada remaja terkait edukasi kesehatan dan reproduksi serta gizi kepada remaja belum bisa dilakukan karena pandemi,desa masih fokus dengan urusan Vaksin.Rencananya di th 2022 akan dilaksanakan. Pemerintah Desa  Tegallinggah  sangat mendukung pencegahan dan penanganan stunting .Terbukti dari dukungan anggaran melalui Dana Desa untuk kegiatan2 pencegahan dan penanganan stunting telah dilakukan.Cegah stunting itu penting

Penulis : Ni Made Wiraseni ( TAPM Kab Tabanan )

TIM INEY KEMENDES KUNJUNGAN PROGRAM STUNTING KAB TABANAN

 Sebagai salah satu komitmen utk mempercepat penurunan stunting,pemerintah telah menerbitkan Perpres no 72 th 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Pada tgl 12  Oktober 2021, Tim Iney Kemendesa berkunjung ke Kabupaten Tabanan. Berdasarkan Lima Pilar Percepatan Penurunan Stunting akan disusun Rencana Aksi Nasional utk mendorong dan menguatkan konvergensi antar program melalui pendekatan keluarga berisiko stunting.Setelah berkoordinasi di DPMD kab Tabanan Tim Iney dengan didampingi DPMD  dan TAPM kab Tabanan menuju Desa Dauh Peken.Ibu Anisa dari sekretariat Tim Iney memberikan apresiasi kepada Kader Pembangunan Manusia ( KPM ) yang telah melakukan upaya- upaya pencegahan stunting.Program Polisi ASI terkait pencegahan stunting menjadi satu hal yg diapresiasi . Tidak hanya itu beliau juga mengapresiasi KPM yg telah memanfaatkan Website desa dalam mensosialisasikan dan mempublikasikan kegiatan kegiatan KPM dan melakukan edukasi pencegahan stunting.Dalam kesempatan ini KPM menyampaikan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan tugasnya diantaranya menyangkut aplikasi Elektronic Human Daily Worker ( EHDW) yg kurang lancar.Hal ini mendapat tanggapan dari Bpk ADIP dari Pusdatin Kemendesa yg juga hadir dlm rombongan.Beliau menyatakan telah dilakukan upaya2 utk peningkatan aplikasi.Di akhir acara di desa Dauh Peken rombongan  meninjau kebun gizi ketahanan pangan yg dikelola oleh Kelompok Wanita Tani Desa Dauh Peken,dimana hasil kebun dimanfaatkan utk memenuhi kebutuhan PMT posyandu.Selanjutnya rombongan bertolak ke Denpasar dan rencana besok akan lanjut kunjungan ke Desa Tegallinggah Kec.Penebel

Penulis : Ni Made Wiraseni ( TAPM Kab Tabanan )

CHANNEL YOUTUBE TPP PROV BALI

  https://www.youtube.com/@tpppbali2301 https://www.youtube.com/@tpppbali2301/playlists